Kamis, 27 Februari 2014

Ketika Allah Subhanallahu Wa Ta'ala Berkehendak Lain

Bismillah,,,


Di kehidupan ini, terkadang kita mendapatkan hal-hal yang menyenangkan dan terkadang hal-hal yang menyakitkan dan menusuk kalbu. Kita semua tentunya pernah mengalami perihnya kenyataan hidup. Di kala orang yang sangat kita cintai meninggalkan kita, di saat kita di bohongi seseorang, di kala kita mendapatkan nilai yang buruk, atau terkadang harapan dan cita-cita kita gagal dan kandas di tengah jalan. Bagi orang yang baik pasti menerimanya dengan ikhlas dan sabar walau dalam hati kecilnya dia sangat terpikul dan menangis atas kenyataan pahit tersebut. Namun tak jarang kita dengar banyak juga orang-orang yang bisa menjadi gila atau bahkan bunuh diri karena ketidaksanggupan menerima kenyataan pahit tersebut, Na'udzubillah. Padahal semua itu memang sudah menjadi suratan takdir dari Allah dan semua memang sudah rencana Allah yang mungkin Allah punya kehendak lain dari musibah itu.


Memang tak bisa dipungkiri bahwa rasa sedih pasti ada ketika musibah menimpa. Bahkan Rasulullah pun pernah menangis ketika putranya, Ibrahim meninggal dunia. Beliau mengatakan: "Sesungguhnya mata bisa menangis,hati bisa bersedih tetapi kami tidak mengatakan kecuali apa yang Allah ridhoi..."(HR.Bukhari no. 1241)


Namun permasalahannya apakah kita harus terus berlarut-larut dalam kesedihan yang menyelimuti jiwa?? jawabannya jangan saudaraku,,,jangan terus menerus larut dalam kesdihan,, karena dengan ujian dan cobaan itulah sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat kita dan menghapus dosa-dosa kita sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi wa salam: “Sesungguhnya orang-orang shalih akan diperberat (musibah) atas mereka. Dan tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah, seperti tertusuk duri atau lebih ringan dari itu, kecuali akan dihapus dosa-dosanya dan akan ditingkatkan derajatnya”. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, al-Hakim dan Baihaqi).


Kita harus meyakini bahwa Allah sangat menyayangi dan mencintai kita. Rasulullah Salallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Sungguh Allah Ta'ala lebih menyayangi hamba-hamba-Nya melebihi kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya." (HR. Bukhari no.5653 dan Muslim no. 2754).


Dan meyakini bahwa dengan ujian atau cobaan itu merupakan bukti perhatian dan kasih sayang Allah seperti sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi wa salam: "Dan sesungguhnya Allah Ta'ala, apabila mencintai suatu kaum maka Dia beri cobaan." (Lihat Silsilah Ash-Shahihah no.146).


Lalu meyakini bahwa tidaklah Allah memberikan cobaan melainkan hanya sebatas kemampuan kita. Firman Allah (artinya): "Tidaklah Allah membebani suatu jiwa kecuali sebatas kemampuannya." (Al-Baqarah:286).


Dan kita harus membayangkan pahala yang di dapat bagi orang-orang yang bersabar. Rasulullah Salallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Sesungguhnya besarnya ganjaran sesuai dengan besarnya musibah." (Lihat Silsilah Ash-Shaihah no. 146).


Maka kita hendaknya selalu berbaik sangka kepada Allah ta'ala terhadap musibah atau cobaan yang menimpa kita. Dan yakinlah bahwa di balik musibah atau cobaan yang besar pasti ada hikmah yang besar juga dan alhamdulillah saya pernah merasakan betapa indahnya bersabar atas musibah itu yang sangat luar biasa balasan nikmat dari Allah Ta'ala. Kita harus sadar bahwa semua itu merupakan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Mungkin sambil menangis haru kita bisa berkata lirih, "Ya Rabb,jangan tinggalkan aku,,,"




                                                                                                        


                                          Renungan dan nasihat atas kejadian hari ini
Azharuul Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar