Minggu, 06 Oktober 2013

SAAT AKU GUNDAH RINDU ANAK2KU NUN JAUH DI INDONESIA

Mengingat Allah Adalah Penangkal dan Penawar Gelisah


Hati adalah salah satu anugerah Allah swt yang tidak ternilai harganya bagi manusia. Dengan hati, manusia dapat merasakan suka, duka, bahagia, derita, kecewa, bangga, dan lain-lain. Dengan hati, manusia dapat meraba persaan orang lain. Dengan hati, manusia dapat membuat kehidupan ini penuh dengan kedamaian dan kasih sayang. Memang, hati adalah keajaiban yang senantiasa menuntun manusia pada cahaya. Namun, hati pun dapat terluka dan menderita penyakit yang sangat membahayakan pemiliknya. Apa sajakah penyakit yang dapat menggerogoti hati? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Allah swt telah melengkapi manusia dengan perangkat tubuh yang disebut dengan hati. Hati ini, pada dasarnya telah diciptakan bersih oleh Allah swt bersih dari berbagai macam penyakit. Namun, seiring dengan nafas kehidupan yang terus berhembus dan kian menua dalam rimba kehidupan, perlahan hati pun mulai terkontaminasi, terkotori, dan akhirnya menjadi tempat bersemayamnya berbagai macam penyakit, yang salah satunya adalah penyakit gelisah.
“Gelisah”, inilah salah satu jenis penyakit yang sering kali menyerang pertahanan hati. Gelisah merupakan penyakit hati  yang banyak menyerang manusia, baik orang tua maupun para generasi muda.
Gelisah merupakan salah satu  penyakit hati yang sangat berbahaya. Satu penyakit hati ini saja mampu memberikan berbagai efek negatif dalam kehidupan seseorang. Karena gelisah, seseorang dapat terjerumus kepada pelarian yang tidak semestinya, seperti malas belajar dan sekolah, malas bekerja,  minum minuman yang memabukkan dan menggunakan obat-obatan terlarang (miras), terjerumus pada seks bebas, terdampar dalam dunia diskotik  yang penuh dengan maksiat, dan berbagai sarana pelarian lainnya yang mengandung unsur-unsur maksiat. Jadi, satu penyakit hati ini saja dapat menimbulkan berbagai macam efek negatif dalam kehidupan seseorang, minimal akan menurunkan dan atau menghilangkan prestasinya, dan maksimal akan melemparnya ke limbah maksiat dan dosa.
Gelisah, memang satu penyakit hati yang sangat berbahaya namun hampir tidak pernah dipertimbangkan oleh kebanyakan manusia. Karena, biasanya mereka sudah memiliki cara masing-masing untuk menghilangkan gelisah tersebut. Ada yang menghilangkannya dengan cara-cara yang sesuai atau tidak melanggar syariat, namun banyak pula yang menghilangkan penyakit tersebut dengan cara-cara yang menyimpang dari syariat. Akibatnya, gelisah mereka hilang, dosa pun menerkam.
Allah swt telah menciptakan dan menganugerahkan hati bagi manusia sebagai salah satu perangkat kehidupan yang sangat vital, yang akan membantu melihat dan mendengar seruan Allah swt, yang akan membantunya dapat merasakan apa yang tengah dirasakan oleh orang lain. Namun, kita juga mengetahui bahwa segala sesuatu itu ada, tiada, terjadi, dan tidak terjadi hanya karena Allah swt. Dari sana, kita juga tahu bahwa Allah swt-lah yang telah menciptakan penyakit, dan Allah swt-lah yang memiliki penawarnya. Dan satu-satunya penawar yang paling efektif dan tidak bertentangan dengan syariat Islam untuk menangkal atau mengobati penyakit gelisah adalah dengan cara selalu mengingat Allah swt, sebagaimana telah dikatakan dengan jelas oleh Allah swt di dalam Al Quran, yang artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Dalam ayat di atas, Allah swt telah dengan tegas dan jelas mengatakan bahwa “… hanya dengan mengingat Allah swt-lah maka hati akan menjadi tenteram”. Maka tidak ada lagi penawar dan penangkal yang lebih baik dan lebih barakah lagi selain dengan cara mengingat Allah swt. Lalu, bagaimanakah yang dimaksud dengan mengingat Allah swt tersebut?
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengingat Allah swt, misalnya berdzikir, sholat, mempelajari dan membaca Al Quran serta mengamalkannya, senantiasa bersyukur kepada Allah swt, meyakini pertolongan Allah swt, dan perbanyak merenungi tanda-tanda kebesaran Allah swt yang terdapat di alam semesta maupun fakta sejarah.

1. Dzikrullah (dzikir kepada Allah swt)
Dzikir kepada Allah swt merupakan salah satu cara yang sangat ampuh agar selalu  mengingatkan kita kepada Allah swt. Kenapa demikian? Karena, dzikir dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun (kecuali ketika tengah berada di dalam toilet atau sedang buang air), serta oleh siapapun (tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, sedang berhadats maupun dalam keadaan suci).
Dzikir juga merupakan salah satu amalan yang sangat mudah dan ringan untuk dikerjakan, dapat dilakukan di dalam hati maupun disuarakan dengan lisan. Dzikir ini pun tidak diikuti aturan mengenai batas minimal atau maksimal untuk melakukannya, intinya adalah niat dan keikhlasan kita.
Mengingat Allah swt melalui berdzikir dapat dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah (seperti, astagfirullaahal’adhim, subhanallah, alhamdulillah, Laa ilaa ha Illallah, Allahu Akbar) secara lisan maupun di dalam hati berulang-ulang dan terus-menerus, sebanyak yang kita mampu.
Dzikir merupakan salah satu media untuk mengingat Allah swt dalam segala aktivitas (kecuali pada saat buang air atau sedang berada di dalam toilet), ketika berbaring, duduk, maupun berdiri.
“… Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah(berdzikir) hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Satu hal yang harus diingat adalah, untuk dapat selalu mengingat Allah swt dan berhasil menghapus atau menangkal rasa gelisah, dzikir tidak hanya dilakukan sebatas ucapan lisan dan atau hati saja. Dzikir kepada Allah swt merupakan rangkaian aktivitas yang melibatkan segenap hati, lisan, dan juga perbuatan. Tanpa bersatunya ketiga aspek tersebut, maka sulit pula atau bahkan tidak mungkin bagi hati kita untuk bersatu dengan Allah swt.

2. Sholat
Sholat yang merupakan ibadah paling utama bagi umat muslim juga merupakan salah satu sarana penangkal dan penawar berbagai macam penyakit hati yang bersarang di dalam dada manusia. Jelas saja, sholat merupakan ibadah yang totalitas hanya mengingat kepada Allah swt, yang secara total juga hanya diisi dengan kalimat-kalimat dzikrullah, ayat-ayat Allah swt.
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (QS.Az Zumar : 23)
Sholat merupakan aktivitas komunikasi langsung dengan Allah swt, Zat yang menggenggam dan menguasai segala hati, yang menciptakan penyakit dan yang menyembuhkannya tanpa rasa sakit. Jika seseorang telah terhubung dan berkomunikasi dengan Allah swt secara langsung dalam sholat yang khusyuk, maka mustahil baginya terserang penyakit gelisah. Karena gelisah menyerang hati, dan Allah swt-lah yang menggenggam dan menguasai segala hati.

3. Membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al Quran


“ Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.”
 (QS.Az Zumar : 23)
“… kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah …”, itulah janji Allah swt kepada hamba-Nya senantiasa mengistiqomahkan diri mereka untuk selalu membaca, mempelajari, dan merenungi ayat-ayat Al Quran secara terus-menerus.
Di sinilah, salah satu nilai pentingnya mengamalkan dan membaca Al Quran secara kontinyu. Karena, Al Quran merupakan kitab yang berisikan kalimat-kalimat yang penuh dengan kebaikan, ayat-ayat Allah swt yang telah diturunkan di bulan yang penuh dengan barakah, bulan Ramadahan, maka tidak heran dan tidak perlu lagi untuk diragukan bahwa Al Quran akan menjadi penenang hati-hati yang membacanya, bahkan bagi para pendengarnya, sebagaimana firman Allah swt di dalam Al Quran, yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS. Al Anfal : 2)
Senantiasa basahi lidah dan jiwa kita dengan lantunan kalimat-kalimat Allah swt yang termuat di dalam Al Quran, niscaya ketenangan jiwa akan menjadi milik kita.

4. Bersyukur Kepada Allah swt
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumatkan, Jika kamu bersyukur akan karuniaKu, pasti Aku tambah untukmu, jika kamu ingkar, sesungguhnya azabKu sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizkinya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”. (QS. An Nahl : 112)
Kedua ayat di atas telah memberikan gambaran mengenai peranan rasa syukur kepada Allah swt. Pada QS. Ibrahim: 7, Allah swt telah mengatakan bahwa Allah swt akan menambahkan nikmat-Nya kepada orang-orang yang bersyukur atas segala yang telah mereka peroleh dan mereka miliki. Dan Allah swt akan mengazab orang-orang yang mengingkari nikmat Allah swt (tidak mau bersyukur) dengan azab yang sangat pedih.
Dan pada QS. An Nahl : 112, Allah swt telah memberikan gambaran kepada kita mengenai nasib orang-orang yang tidak mau bersykur atau ingkar kepada Allah swt. Allah telah mengazab mereka dengan kelaparan dan ketakutan.
Dari gambaran kedua ayat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa orang-orang yang senantiasa bersyukur akan memperoleh tambahan nikmat. Hal ini tentu saja akan menambah ketenangan bagi mereka yang memperolehnya. Atau boleh jadi nikmat yang ditambahkan itu berupa nikmat ketenangan jiwa yang selalu dicari-cari oleh kebanyakan atau seluruh manusia. Sedangkan bagi mereka yang ingkar atau tidak mau bersyukur, maka Allah swt akan mengazab mereka dengan azab yang sangat pedih. Pada surah An Nahl : 113, Allah swt telah mengazab orang-orang semacam ini dengan kelaparan dan ketakutan.
Kalau seseorang telah mendapat azab dari Allah swt, baik berupa kelaparan, kehausan, kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau azab dalam bentuk apapun, maka mustahil bagi mereka untuk merasakan ketenangan dalam hidupnya.

5. Yakinlah akan pertolongan Allah swt
“Masalah”… Ya, “masalah”, itulah yang menjadi pemicu utama timbulnya kegelisahan dalam jiwa seseorang. Banyak sekali manusia, bahkan mungkin hampir setiap manusia akan merasakan penyakit gelisah ini manakala dihadapkan pada suatu permasalahan. Rasa takut terhadap berbagai masalah yang menimpanya. Takut tidak dapat menyelesaikannya. Takut tidak ada yang akan menolongnya keluar dari masalah tersebut.
Di sinilah, hendaknya kita mulai untuk yakin kepada Allah swt. Ya, sebagai seorang muslim hendaknya kita mulai menanamkan secara mendalam di dalam jiwa kita bahwa Allah swt adalah satu-satunya pemberi petunjuk dan pertolongan yang terbaik bagi umat-Nya. Dan satu hal lagi yang wajib kita yakini adalah bahwa pertolongan Allah swt itu dekat kepada umat-Nya.
Dengan meyakini bahwa pertolongan Allah swt itu dekat, maka kegelisahan pun niscaya akan hilang. Karena kita tahu dan yakin bahwa Allah swt pasti akan menolong hamba-Nya yang membutuhkan.
“Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al Imran : 126)
“bilakah datangnya pertolongan Allah?”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS Al Baqarah : 214).

6. Merenungi tanda-tanda kebesaran Allah swt
Satu hal lagi yang harus dilakukan untuk menghilangkan gelisah dan memperoleh ketenangan batin adalah dengan jalan selalu merenungi tanda-tanda kebesaran Allah swt.
Allah swt telah menciptakan alam ini dengan kekuasaan-Nya yang luar biasa. Dan di sanalah terdapat beraneka tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang-orang yang mau berpikir dan merenungkannya. Di sana ada siang dan malam yang terus silih-berganti dengan waktu yang tetap, siapa yang memberikan jadwal? Di sana ada planet-planet yang beredar di garis edarnya masing-masing dan tidak pernah berenturan ataupun berebutan, siapa yang mengaturnya? Di sana ada langit yang luas luar biasa mengambang tanpa penyanggah, siapa yang menopangnya? Di sana ada buah duriann matang yang manis rasanya, siapa yang menaburinya dengan gula? Di sana ada buah kelapa muda yang jika dibelah ada airnya yang sangat segar, siapa yang menuangkannya? Berikut firman Allah swt di dalam Al Quran:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Al Fushshilat : 53)
“Dan Dia lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Ar Ra’du : 3)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati(kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan “. (QS. Al Baqarah : 164)
“Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kukuh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah)”. (QS. Qaf : 7 – 8)
“Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk”. (QS. An Nahl : 15)
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. Al Hijr : 19)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal….” (QS. Ali Imran : 190)
Selain itu, kita juga dapat merenungi kebesaran-kebesaran Allah swt melalui fakta-fakta sejarah yang banyak diceritakan di dalam Al Quran dan Al Hadits.
Demikianlah artikel sederhana mengenai “Mengingat Allah Adalah penangkal dan Penawar Gelisah”. Semoga artikel sederhana ini dapat memberikan barakah bagi kita semua. Amin

Senin, 16 September 2013

BELAJAR DARI ORANG BUTA

  • Bismillahirrahmaanirrahim.

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

    :: سئل أحد الحكماء : ممن تعلمت الحكمة ؟! قال : من الرجل الضرير ؟ ...لأنَّه لا يضع قدمه على الأرض إلا بعد أن يختبر الطريق بعصاه

    Suatu hari, salah seorang hukama (ahli hikmah), ditanya :"kamu dari mana sih belajar tentang hikmah?" Ia menjawab :"dari orang buta".( "Lha, koq bisa begitu?) ". "Iyah, sebab orang buta itu tidak akan mau meletakkan kedua telapak kakinya ketanah, untuk berjalan, sebelum ia mengetahui dulu dengan tongkatnya akan sikon jalanan itu".

    Dari pelajaran diatas, dapat kita mengambil i'tibar, bahwa :

    1. "Janganlah berkata/berbuat segala sesuatu sebelum mengetahui dulu sikonnya bagaimana".Kata orang, gigit lidah/jari dulu sebelum berucap, pikir dulu sebelum berbuat. Pikir itu pelita hati, kata orang tua kita.

    2. Bila ingin memilih pasangan, jangan keburu-buru, perhatikan dulu, uji dulu dan lihat betul siapa dia, kepribadiannya, kesehatannya, keturunannya(maksudnya, berasal dari ayah ibu/keluarga semacam apa), agamanya, sampaipun maaf tubuhnya, ia cacat atau kagak, tuli, buta, atau apalah. (bukan berarti harus ditelanjangi begitu,..kan bisa ditanya pada orang terdekat). Sebelum memutuskan, harus jelas dulu, jangan membeli kucing dalam karung, menyesal dikemudian hari kelak.

    3. Kalau mau bepergian kesuatu tempat, pelajari dulu sikon dinegara tersebut, daerahnya bagaimana, masyarakatnya bagaimana,..dst...

    4, 5./dst....yang masih sangat banyak, dalam kehidupan kita sehari-hari.

    Yang pasti, ambil pelajaran dari cara orang buta berjalan. Karena itu jangan pernah meremehkan seseorang yang lebih rendah kedudukannya, kepintarannya, ilmunya, kekayaannya, jabatannya, kecantikannya, kehebatannya dari kita, karena bisa jadi, dia jauh lebih baik dari kita, bahkan bisa jadi dia lebih beruntung dari kita.

    Lihatlah betapa orang buta, lebih terpelihara matanya dari memandang hal-hal yang tak pantas, dibandingkan kita, terlalu banyak memandang, banyak dosa, akibatnya lebih gampang masuk neraka, ketimbang si Buta.(hehehe..ingat kisah flm masa anak-anak, si Buta dari Gua hantu, bukan ini yang dimaksudkan, tapi benar-benar si Buta yang bisa kita ambil pelajaran dari dirinya)

    Wassalam

Senin, 06 Mei 2013

MAKE ME STRONG
SAMI YUSUF


I know I am waiting

waiting for something
Something to happen to me
But this waiting comes with
trials and challenges
nothing in life is free
i wish that somehow
You'd tell me out aloud
that on that day i'll be ok

but we'll never know cause
thats not the way
help me find my way

My Lord show me right from wrong
Give me light make me strong
I know the road is long
make me strong
sometimes its just get too much
I feel that life lost touch
I know the road is long
make me strong

I know i am waiting
Yearning for something
Something known only to me

This waiting comes with
Trial and challenges
Life is one mystery
I wish that somehow
You'd tell me out aloud
That on the day You'll forgive me
But we'll never know cause
Thats not the way is works
i beg for Your Mercy

My Lords show the right from wrong
Give me light make me strong
I know the road is long
Make me strong
Sometimes its just get too much
i feel that i've lose touch
i know the road is long
make me strong


Minggu, 05 Mei 2013



Islam Agama yang indah dan mudah

Islam is a beautiful religion and easy

lam

Kamis, 25 April 2013


By Ustadz Jeffery Al-Bukhari



dare dating ..
means a very bold approach adultery sinful

Dare dating ..
Means that dare to ban almighty

Dare dating ..
Means dare to approach the fire of hell ..

Dare dating ..
Mean to commit a crime.

Dare dating ..
Means the courage to accept His wrath

Well ..
Still dare dating??
:)

In Indonesian : 


By Ustadz Jefry Al-Bukhori
berani berpacaran..
berarti berani mendekati zina yg sangat berdosa

Berani berpacaran..
Berarti berani melakukan larangan yg maha kuasa

Berani berpacaran..
Berarti berani mendekati api neraka..

Berani berpacaran..
Berarti berani melakukan kejahatan.

Berani berpacaran..
Berarti berani menerima adzab-Nya

Nah..
Masih beranikah berpacaran ?? 
:)



Minggu, 21 April 2013


                     


                      WHITE WATER THERAPY

: MUCH DRINKING
1. Drink 2 glasses of water after waking up: Clean internal organs.
2. Drink a glass of water 30 minutes before meals: Helping the entire digestive and kidney function.
3. Drink a glass of water before taking a bath: Lowering blood pressure.
4. Drink a glass of water before going to bed: Preventing strokes and attacks hea "THE sake of time ! Verily people is in loss, except those who believe, and whose pious and charitable-advised to truth and message-a message that advised patience"
-Surah Al A'sr-

Drink while sitting is better than standing up

Scientifically, there is a filter in our body Sfinger, the filter can be open when sitting, and closed when standing. The water we drink is not 100% processed by the body. When we drink while standing, the water we drink is not filtered by the filter sfringer as closed. Water that is not filtered by sfringer continue to enter the bladder (urinary bladder) and can cause disease Kidney Crystals
  That is why Prophet Muhammad forbade drinking while standing

Jumat, 19 April 2013

         tidak ada yang tahu

apa yang ada dalam hatiku
hanya aku dan Allah yang tahu
apa yang ada dalam benak ku
hanya aku dan Allah yang tahu
dan aku ingin berkata yang sebenarnya


ada yang tidak jujur
apa yang kau lihat
tidak sama dengan apa yang terjadi
ada kebohongan
dia terlihat baik

tapi hanya aku yang bersama dia setiap saat
dibalik itu
dia tidak jujur
hanya ingin terlihat baik

subhanallah
biar waktu yang menjawab
biar Allah yang membuka mata mu
dan membuka hati

agar kau tahu yang sesungguhnya
ya Allah
tunjukkan yang benar adalah benar
dan yang bathil adalah bathil

aamiin

Kamis, 18 April 2013





                                     day afternoon

today
nothing special
in addition to trying to improve myself
in devotions
yaa Allah
please accept my good deeds
and forgive my sin
protect me from prejudice
protect me from all evil







Sabtu, 13 April 2013


          for my beloved mother


today is the day that my heart is very upset
I hear my mother is sick

I am in far away land
could only weep and pray
invoke healing for my mom
for my family away

mother
I will never be able to repay a very sincere affection
just always made you sad
just always gave you troubles

I know
You were most sad when unfortunate happened to me
Since I now had become a mother
I really know what you felt

mother's love that never faded
to children and even grandchildren

May Allah gives you health
Only He who heals
and I begged of Him
may Allah grant you happiness
in this world and the hereafter

see my tears drop,mom
and I miss you so much
with all of my love










"My Lord, make me and my grandchild and people  keep establish the prayer, O Lord permit our prayer . Our Lord grant mercy to the both of mother and father and all the believers on the qiyamah." (Surah Ibrahim: 41- 42)





Kamis, 11 April 2013

                                     tahajjud


early morning breeze sounded calm
between sleep and waking continued seclusion with Allah
between the temptation of Satan and angels whisper
I steeled myself by begging protection of Allah

Bismillaahir Rahmanir Raheem
in silence of third of the night 
I surrender myself to you
I beg forgiveness of YOU
begged for our happiness of the world and the hereafter
for me,my children and my grandchild

Yaa Allah
save us from creatures of the evil 
protect us from any disease
protect us from all immoral
made it easy all our affairs
we make easy of our worship

with all of Your sincerely
Aamiin

Senin, 08 April 2013


                                            THE GREAT DAY



I have a friend on a site, he greeted me .. and asked very little about Islam
I explained with a simple
He says he wants to know ALLAH and the Prophet Muhammad SAW, and I explained as much as I can
I was a little dubious to him, whether he's playing games or serious
And we did not communicate again for some time
In April the blessed
My friend greeted me and said again, I want to know ALLAH
Finally I find information who can guide him in 
the Muslim minority in the country, I am a bit of trouble to get a teacher,


and thank alhamdulillah, I got the information and contact numbers cleric of Marocco in my town, I remember he was always present to give lectures or a priest at 
 the place where I stay


With him, my friend got the guidance
and LAA ILAHA ILALLAAH
Today Sunday, April 7, 2013, my friend embraced Islam,
Subhanallah walhamdulillah walaa ilaha ilallahu... Allahu Akbar
may Allah always guide us always on the right

Aamiin

Sabtu, 06 April 2013


Medication of Heart Disease and narrowness Chest


following we describe some of the causes and treatment facilities are very useful for a variety of liver diseases, as well as a powerful healer to eliminate tossing soul. Hopefully we can practice it in an honest and sincerity so that we can benefit from it in the form of happiness and peace of mind. Aamiin ..
1. Following the instructions, purified monotheism, and mengikhlaskan worship to Allah alone, as apostasy and polytheism was the biggest factor for the narrowness of the chest.
2. Keeping the faith that Allah is pinned into the hearts of His servants and the good deeds of a person.
3. Finding science yag shar'i useful. Each person gets wider syar'i science, the more airy heart anyway.
4. Repent and return to obedience to Allah's Glory, love Him with all your heart, and expose themselves to worship Him and enjoy Him.
5. Continuous dhikr to Allah in all circumstances and places. Because dhikr has an amazing influence in paving and expanding the chest, reassuring, and eliminate indecision and grief.
6. Do good to fellow beings as much as possible. For a man who is both generous human being again the most roomy chest, kindest and happiest soul heart.
7. Removing any debris despicable hearts of many properties that cause heart become narrow and tortured, like jealousy, hatred, envy, hostility, and kedhaliman.
In a hadith mentioning that the Prophet was asked about shalallahu'alaihi wasalam as best man, then beliaupun answered, "Everyone who clean his heart and his tongue is always true or honest." Then they are the companions said, the honest or true to his verbal, we have know, but what is a clean heart? "he said," is someone who is cautious and clean, that there is no sin on him, not dholim, no envy, nor jealousy. "[1]
8. Courage in defending the truth. People who dare to have a more spacious chest and heart wider.
9. Leaves something to be excessive in view, speaking, listening, socializing, eating, and sleeping. Leaving it all is one of the factors that could pave the chest, pleasing, and eliminate keduakaan and sadness.
10. Busied herself with charity or science that bemanfaat syar'i because it can prevent heart from the things that cast doubt on the liver.
11. Regarding activity today and not have to worry about the future and were sad to state that took place in the past. A servant must always strive in earnest in things that benefit him, both in terms of religion and the world. Lord also appealed to his success in achieving the aims and objectives and begged him to help in achieving that goal. It will be entertaining from keduakaan and sadness.
12. Looking for people who are down and do not look to people that are on the 'afiat (health and safety) and the fortune and pleasure world.
13. Forget the unpleasant things that have happened in the past, so it is not late to think about.
14. If something bad happens then it should try to alleviate that negative impacts can be avoided, and tried hard to prevent it according to his ability.
15. Keeping the energy of heart, it is not easy to be tempted and not affected delusion caused by bad thoughts, restrain anger, and do not worry about the loss of the things you like. But leave it to God to do things that are useful, and begged for forgiveness and afiat to God.
16. Relying heart to God as he put their trust Him. Berhusnudzan to Allah, the Lord of the Most Holy, the Most High. Therefore, those who put their trust in God will not be affected by indecision and doubt.
17. Someone who is intelligent menegetahui that real life is a happy and quiet life. Because life is so brief, therefore, should not be shortened further by the presence of a variety of grief and increased complaints. Because it is precisely the opposite is true and healthy life.
18. If hit by an unpleasant things he should compare the various pleasures that have been delegated to him, either religious or secular. When people were comparing it would seem obvious pleasure he got far more than the tragedy that he experienced. Besides, he would need to compare the occurrence of future danger is feared by many kemungkinana safety. Because of the possibility of a weak beat unlikely possibility of more and stronger. Thus will lose the sense of sadness and fear.
19. Knowing that the interference of other people will not harm or danger to him, especially in the form of bad words, but at it will only give harm to themselves. It did not need to put in your heart and do not need to think about, so it will not harm it.
20. Or her mind to the things that bring benefits for themselves, both in religion and world affairs.
21. He should not demand gratitude for the kindness he did, but expect a reply from God. And let him know that he is doing charity, is essentially a muamalah (braid) with Allah, so do not even bother thanks from people for what he gave her. Allah says which means,
"Surely we give food to you is to expect the pleasure of Allah, we did not want a reply from you nor thanks." (Surat al-Insan: 9)
22. Pay attention to things that are useful and trying to make it happen, and do not pay attention to things that are bad for him, so that the brain and the mind is not preoccupied by it.
23. Concentrating on the present and the future activities aside, so that the activities that will come up later and worked wholeheartedly.
24. Selecting and concentrating on useful activities, with emphasis on the more important. Let him plead to God for help, then ask for consideration of others, and if the choice had been in accordance with his steadiness, so please be carried out with full resignation to God.
25. Mention of the favor of Allah with praise, both the inner and dhahir. Therefore, recognizing and mention favors of Allah, then He will keep himself from indecision and distress.
26. Let hang out and treat your partner (husband and wife) and the relatives and all those who have a good relationship. if you find a shame, then do not spread, but also see the good in him. In this way, friendships and relationships will continue to be well maintained and the heart will be more spacious. In this regard, the Prophet said, "Let not a believing man hate believing woman (wife) if she hates a depraved, he would have been pleased with some others." (Narrated by Muslim)

27. Benediction apply fixes all things and affairs. And the greatest prayer concerning it is:

اللهم أصلح لى دينى الذى هو عصمة أمرى وأصلح لى دنياى التى فيها معاشى وأصلح لى آخرتى التى فيها معادى واجعل الحياة زيادة لى فى كل خي واجعل الموت راحة لى من كل شر
"Allahumma ashlihlii diinii lladzii huwa 'ishmatu amrii, wa ashlihlii dunyaya llatii fiihaa ma'asyii, wa ashlihlii akhirotii llatii fiihaa ma'adii, waj'alilhayaata ziyaadatan lii fii Kulli khair, waj'alil mauta raahatan lii min Kulli syarr." (HR . Muslims)
O Allah mend me my religion as a bastion of my business; mend me my world as the place to life; amend akhiratku me the place my return! Make O God of life enhancer kindness to me and make my death as freedom from all evil.
Likewise with the following prayer:

اللهم رحمتك أرجو فلا تكلني إلى نفسي طرفة عين, وأصلح لي شأني كله, لا إله إلا أنت
"Allahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ilaa nafsii thorfata'ainin wa ashlihlii sya'nii kullahu, laa ilaha illa anta."
O Allah of mercy I am just hoping to get it. Therefore, do not you let me blink of an eye (with no help or mercy from You). Amend the whole affair, there is no god worthy of worship but You
28. Jihad in Allah's path. It is based on the words of the Prophet shalallu'alaihi yours respectfully, "strive in the way of Allah, because the jihad in Allah's way is a door from the doors of heaven, which God saved from grief and sadness."
Sources: Benediction and wirid, Yazid bin Abdul Qadir Ustadz Jawaz, Reader Imam Shafi'i.
Articles Muslimah.or.Id
-[1] pronunciation hadith reads,

أفضل الناس كل مخموم القلب صدوق اللسان, قالوا: صدوق اللسان نعرفه فما مخموم القلب? قال: التقي النقي, لا إثم فيه و لا بغي و لا غل و لا حسد
"The best man is a clean heart and his tongue is always true or honest." Then they are the companions said, the honest or true to his verbal, we already know, but what is a clean heart? "He replied," That is someone who is cautious and clean, that there is no sin on him, not dholim, no envy, nor jealousy. "
HR. 4216 Ibn Majah and Ibn 'Asakir (17/29/2). Shaykh Albani said, "This hadeeth has a saheeh isnaad and the tsiqat Rijal (trusted)". (As-genealogy-Shaihah 948 Ash, Ash-Syamilah Maktabah-ed)
translation of Muslima or.id

Rabu, 27 Maret 2013


Beautiful woman, who wanted to get married....!!!

There was this beautiful woman, who wanted to get married, but she wanted a very pious husband, so she said that she’ll marry the man who recites the whole Quran every single day, fasts for the whole year and stays awake and worships Allah all throughout the night.

She was a very beautiful woman, and a lot of suitors wanted to marry her, but they knew they couldn’t fulfil the conditions she set. Until this one man stepped forward and said he could fulfil them. So the Imam got both of them married.

After the first night of the marriage, the wife sees that the husband doesn’t recite the whole of the Quran, nor does he fast, nor does he stay awake in the worship of Allah, she decided to let it roll on for a few weeks to see if there were any changes, there weren’t, so she filed a complaint and asked for a divorce.

They are both taken in front of the judge, and the judge asked, ‘What were the conditions of the marriage?’ the man replied ‘They were for me to recite the whole Quran daily, keep fast for the whole year and to worship Allah all throughout the night.’

The Judge asked, ‘ did you fulfil them? The man calmly answered, ‘…yes.’

The judge answers, ‘you lie, your wife has said that you don’t, that’s why she’s asking for a divorce’.

But the man insisted that he had fulfilled the conditions, so the judge asked, ‘did you recite the full Quran everyday?’ The man answered yes. The Judge, baffled asked, ‘how? How can you do that?’ The man coolly answered, ‘I recite Surah Ikhlas three times a day and according to Prophet Muhammad (saw), reciting Surah Ikhlas three times is equivalent to reciting the whole Quran.’ The Judge was intrigued, so he asked, ‘how did you fast the whole year?’ The man answered, ‘ I fasted for the whole month of Ramadan, then kept another six fasts in the month of Shawwal, according to Prophet Muhammad (saw), keeping all of the fast of Ramadan then keeping six fasts in the month of Shawwal, is as if you have fasted for the whole year.’

The Judge remained silent, he couldn’t give a reply saying the man was wrong, so finally he asked, ‘ how did you stay awake all night and worship Allah, when your wife saw you sleeping?’ The Judge thought the man wouldn’t be able to answer this one, but the man, cool as a cucumber answered, ‘I prayed Salatul Isha with jamaat, then the next day prayed Salatul Fajr with jamaat, according to Prophet Muhammad (saw), the one who prays Salatul Isha and Salatul Fajr with jamaat, it is as if he had stayed up all night worshipping Allah.’

The Judge sat there looking at the man; the final verdict was about to be released…

He said to the man and his wife, ‘…go, just go, there is nothing wrong with this marriage’…

from : I am Muslim and I am Proud
           (JoinMuslims.com)





Selasa, 26 Maret 2013


Sebuah Tanda Cinta…Bagi Wanita Perindu Firdaus-Nya (Bagian 2)

Ujian demi ujian pasti kan menghadangmu di luar sana. Tetaplah tegak bertahan! Jangan tumbang hati dan ragamu karenanya! Tunggulah, suatu saat nanti kan tiba, ketika kesukaran itu menjadi manis akhirnya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs. Al-Insyirah: 5-6)
 سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (Qs. Ath-Thalaq: 7)
Ingatlah…bahwa Allah tidak akan menguji di luar kesanggupan seorang hamba. Kau tahu apa maksudnya? Jika Allah mengujimu dengan cobaan yang tak kau suka, Dia mengerti bahwa kau sanggup mengampunya. Kini yang harus kau pikir justru bagaimana cara “lulus” dengan hasil memuaskan atas ujian-Nya. Maka, kunci jawaban ujian itu terletak dalam sabar, doa, tawakkal, dan ridha atas takdir-Nya.
Tengoklah kisah saudari kita Fulanah yang diboikot, tidak diakui sebagai anak, dibakar jilbabnya dan dianiaya raganya…atau nasib ‘Allanah yang dinikahkan secara paksa dengan lelaki yang tidak diketahui bagaimana akhlaknya, hanya karena wanita ini ingin mempertahankan hijab syar’inya. Di luar sana masih banyak yang nasibnya jauh lebih tragis dari pada Fulanah dan ‘Allanah ini. Lalu, apakah orang-orang di sekitarmu memperlakukanmu sebegitunya? Tidak! Lihatlah, ujianmu ini belum seberapa dibanding mereka. Di manakah Sumayyah, Aasiyah, dan wanita mukminah penggenggam bara api masa kini itu berada? Tidak usah kau jadi wanita cengeng yang mudah luluh lantak hanya karena cobaan yang mendera! Justru jadikanlah ujian ini sebagai tempaan iman dan takwa. Bukankah intan berpendar kilaunya setelah digosok dan ditempa dengan suhu tinggi sedemikian rupa?! Maka, jadilah dirimu laksana intan kokoh nan berkilau indah setelah melewati tempaan ujian hebat dari-Nya.
Jika sedih dan letihmu beradu, tentu kau tahu sebaik tempatmu mengadu.
Panjatkan aduan dan doa di tengah malam yang syahdu,
dan pada waktu besar kemungkinan terkabulnya doamu…
bukan malah mengiba orang lain mengasihanimu!
Ingatlah…masih ada Allah sebagai tempat bergantung, tempat mengadu,
tempat memohon, yang kan menolongmu.
Masih ada Al-Qur’an yang bisa menawarkan gundah dan dukamu.
Masih ada As-Sunnah yang menjadi lentera petunjuk untuk menerangi waktu kelabumu. Masih ada buku-buku sumber ilmu yang bisa menjadi teman setia dalam diam sendirimu. Masih ada kisah-kisah perjuangan menegakkan dinul Islam dari umat terdahulu yang bisa menjadi penghiburmu. Tak lupa kuingatkan bahwa masih ada kami saudari-saudarimu, yang sedia berbagi laramu dan berada di sisimu untuk menyokong bahumu melalui masa sulit itu.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
 “Dan semua kisah para Rasul yang Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu, dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Hud: 120)
Tunjukkan dengan akhlak mulia, tentang kebenaran ajaran yang kau bawa…bahwa dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan 3 generasi terbaik umat ini meniti jalan di atasnya, dengan perbuatan yang sama. Suguhkan senyum di muka, haturkan salam hangatmu dan santun budimu bagi mereka. Bergaulah apik di tengah masyarakat, selama kelakuanmu bukan maksiyat pada Sang Pencipta. Lebih-lebih jika kau punya limpah makanan yang ada, bagikanlah pada tetangga. Betapa cermin akhlak mulia, dapat mengalahkan rangkaian huruf dan seruan kata [3].
Patrikan pada jiwa, ikhlaskan niatmu….bersihkan niat dari kotoran sum’ah dan riya. Hanyalah ridha dan Firdaus-Nya yang kau pinta…bukan malah ridha manusia yang kau puja! Maka, biarkan orang hendak berkata apa, yang pasti kau titi jalan kebenaran itu hingga nyawa terlepas dari raga[4]. Tidak usah kau ragu akan janji-Nya….kelak, kau kan kecap indahnya surga -insyaallah-, duduk bertelekan di dipan-dipan dan menenggak minuman dari gelas piala yang bening laksana kaca,  mengenakan pakaian indah dari sutra hijau warnanya. Akan tetapi, kau harus tahu….jalan menuju surga penuh dengan hal yang berat dan sulit dilakukan jiwa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا (12) مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا (13) وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلَالُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلًا (14) وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِآنِيَةٍ مِنْ فِضَّةٍ وَأَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيرَا (15) قَوَارِيرَ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوهَا تَقْدِيرًا (16 )
“Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak, dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah mereka ukur dengan sebaik-baiknya.” (Qs. Al Insan: 12-16)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
أُولَئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا
“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (Qs. Al-Kahfi: 31)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
“Dalam surga terdapat seratus derajat yang Allah persiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya, yang jarak antara setiap dua tingkatan bagaikan antara langit dan bumi. Maka, jika kalian meminta kepada Allah, mintalah surga Firdaus, sebab Firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada singgasana Ar-Rahman, dan dari sanalah sungai-sungai surga memancar.” (HR. Al-Bukhari no. 7423)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
حُجِبَتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَحُجِبَتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ
“Neraka itu dihijab (dipagari/dikelilingi) dengan syahwat, sedangkan surga dihijab dengan hal-hal yang tidak menyenangkan (dibenci).” (HR. Al-Bukhari no. 6487)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
 “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqamah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”” (Qs. Fushilat: 30)
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
 “Maka tetaplah istiqamah kamu sebagaimana yang diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kalian kerjakan.” (Qs. Hud: 112).
Ingatlah selalu…ada Dzat Yang Maha Kuasa membolak-balik hati para hamba-Nya. Maka, mohonlah kemudahan atas kesulitan perkaramu pada-Nya, pintalah taufik-Nya bagimu dan bagi mereka, berharaplah agar ujianmu dapat mengangkat derajatmu dan menggugurkan dosa, tak lupa pula panjatkanlah doa agar segala jerih payah kesabaran, ketawakkalan dan keridhaanmu akan takdir-Nya berbuah pahala dan berbalas surga.
♥ Dariku…yang mencintaimu karena-Nya ♥
muslimah.or.id
penulis: Fatihdaya Khairani
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits